Akhir September di tahun 2016. Pagi itu, kegiatan belajar mengajar berjalan seperti biasa. Materi yang sudah saya persiapkan pun sudah saya sajikan kepada peserta didik. Harapan saya mereka dapat menikmati materi tersebut. Semoga.
Ketika saya meminta peserta didik untuk mengajukan pertanyaan mengenai materi pelajaran, tidak ada satupun yang bertanya. Tidak tahu saya, apakah mereka sudah faham atau ada hal yang lain sehingga mereka tidak mau bertanya. Tiba-tiba ada satu pertanyaan yang datang dari seorang siswa. Dia bertanya, kenapa orang islam tidak boleh mengucapkan selamat natal. Namun sebelum saya menjawab pertanyaan itu, saya meminta kepada peserta didik tersebut untuk menjelaskan arti dari kata natal tersebut. Dia pun bersedia menjelaskan. Natal itu menyambut lahirnya tuhan yesus sebagai juru selamat.
Berdasarkan penjelasan yang sudah disampaikannya tadi, saya pun menjawab pertanyaan peserta didik tersebut. Umat islam tidak boleh mengucapkan selamat natal sebab, itu bisa merusak aqidah. Sebab, dalam Islam yesus (pbuh) adalah seorang nabi utusan allah. Setelah mendapat penjelasan mengapa orang islam tidak boleh mengucapkan selamat natal peserta didik itupun merasa puas dan bisa menerima. Ternyata dengan adanyo komunikasi semua bisa terselesaikan. Kata saya dalam hati.
Ternyata tidak selesai sampai disitu. Pertanyaan lain pun datang. Datang seperti ombak yang hendak menggulung. Luar biasa. Ada yang bertanya, bolehkah jika seseorang memaksa kita itu masuk Islam...? saya jawab tegas, tidak. Tapi, ada satu yang menarik perhatian saya. Ketika ada peserta didik yang bertanya. Bolekah saya makan babi kalo masuk islam...?.
Sempat saya menarik nafas dalam-dalam. Lalu saya katakan, boleh.
"sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar".
-Q.S An Nisaa 4 (48)-
"Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan sesuatu), dan dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang dia kehendaki. Dan barang siapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali."
-Q.S. An Nisaa 4 (116)-
Sebab allah yang menguasi hati setiap makhluknya. Semoga allah jala jalaluh menuntunmu untuk bisa meninggalkan kebiasan makan babi tersebut. Duhai allah ampuni dia.